Air Sumur Sebagai Air Baku AMDK?

Air Sumur Sebagai Air Baku AMDK?

Air Sumur Sebagai Air Baku AMDK? – Bisnis Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) sejatinya memiliki pangsa pasar yang sangat luas. Praktis menjadi daya pikat yang khas bagi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).Jika kita mendengar Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), pasti yang terbesit adalah sumbernya dari pegunungan. Lalu, dapatkah kita menggunakan air sumur sebagai air baku siap minum?

Air Artesis

Air baku yang berasal dari lapisan batuan bawah tanah atau yang lebih familiar dikenal sebagai air sumur. Air jenis ini disebut juga sebagai air artesis yang memiliki kandungan udara alami yang disebabkan oleh lapisan akuifer di bawah tanah. Akuifer sendiri adalah lapisan tanah yang dapat menampung air, kemudian apabila air dapat dikeluarkan dalam jumlah yang besar maka dapat disebut sebagai mata air. Banyaknya air dipengaruhi oleh curah hujan yang ada di daerah tersebut dan kualitas air dipengaruhi oleh keadaan sanitasinya.

Bahan Penyaringan

Pada pemroresan, penyaringan air memerlukan bahan – bahan diantaranya:

  • Kerikil, berfungsi untuk menyaring sedimen besar atau berbagai partikel besar yang dibawa oleh air.
  • Pasir silica, berfungsi menyaring kotoran atau partikel yang sangat kecil. Media ini mampu menahan bakteri, parasit, atau sejenisnya untuk masuk pada proses berikutnya.
  • Mangan zeolite, berfungsi untuk menghilangkan zat besi dan zat mangan. Zat besi dan zat mangan memiliki pengaruh buruk pada kualitas air yang bisa mendorong tumbuhnya mikroorganisme pada pipa pengaliran air. Kedua zat ini juga yang menjadi penyebab air cuci yang kita gunakan meninggalkan noda kekuningan pada baju.
  • Karbon aktif butiran (granular), karbon aktif digunakan untuk menyaring polutan mikro di dalam air untuk menghilangkan warna dan bau.
  • Arang aktif, digunakan untuk menghilangkan polutan mikro seperti zat organik, deterjen, bau, senyawa phenol serta untuk menyerap logam berat dan logam lainnya. Penggunaan arang aktif dikombinasikan bersama pasir silica dan mangan zeolite yang diletakkan pada satu wadah.

Pemrosesan

Proses pengolahan air baku dilakukan dengan langkah – langkah berikut.

  1. Penentuan Lokasi

Lokasi instalasi peralatan disarankan dekat dengan lokasi pelayanan air. Pemilihan lokasi pengambilan air baku dipilih berdasarkan penyerapan hasil pengolahan, kestabilan kuantitas yaitu tetap tersedia pada saat curah hujan rendah atau musin kemarau, dan kualitas air baku yang tidak berubah setiap saat. Pengujian khusus diperlukan pada tahap ini.

  1. Merancang Alat

Alat yang akan digunakan perlu dirancang terlebih dahulu untuk pemasangan yang tepat sesuai kondisi dan menghindari pembongkaran. Alat – alat ini meliputi tangki – tangki yang digunakan untuk menampung air, baik saat baru disedot maupun saat siap pakai.

  1. Proses Penyaringan

Proses penyaringan meliputi oksidasi untuk membunuh bakteri koliform atau kuman, filtrasi dengan 3 bahan (zeolite, silica, arang aktif), filter mikro, dan ultrafiltrasi.

  1. Osmosa Balik

Pengolahan air menggunakan membran osmosa balik yakni memisahkan air dari zat-zat yang mengotorinya berdasarkan proses penyaringan dengan skala molekul, yaitu partikel yang molekulnya lebih besar dari pada molekul air seperti  molekul logam, bakteri, virus, garam dan zat lainnya yang tidak tereduksi pada saat proses penyaringan pada tahap sebelumnya.

  1. Ultraviolet

Air yang diperoleh dari pengolahan osmosa balik akan ditampung sebagai air siap minum, kemudian air tersebut dialirkan lagi ke sterilisator dengan ultra violet. Tahap ini berfungsi untuk memastikan bahwa mikroorganisme dalam air hilang seutuhnya. Air Sumur Sebagai Air Baku AMDK

Baca Juga : Franchise Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *